Pendakian gunung Semeru yang seru, naik dari Watu Rejeng turun via Ayek-Ayek
Kalau dibilang gunung Semeru sekarang tak ubahnya seperti keramaian pasar, mungkin ada benarnya juga. Bagaimana tidak, setiap harinya banyak pendaki yang memadati dan rela antri di sepanjang jalur pendakian. Lebih-lebih kalau long weekend dijamin mau mendaftarkan diri saja (simaksi) kita kudu jauh-jauh hari via online agar bisa mendapatkan quota pendakian.
Tak bisa bisa dipungkiri, semenjak diputarnya film 5cm popularitas gunung Semeru makin melejit, walau sebenarnya sejak tahun 60-an gunung Semeru sudah menjadi favorit pendakian.
Terlepas dari soal popularitas sebuah pendakian gunung, saya disini ingin membahas tentang jalur pendakian gunung Semeru via Watu Rejeng dan turun via gunung Ayek-Ayek.
Jika dilihat dari jalur perjalanannya memang lebih variatif, karena saat kita naik dan turun tidak melewati jalur yang sama. Dan menurut porter yang mengantar kami, jalur Ayek-Ayek adalah jalur potong alias lebih dekat, karena hanya naik satu punggungan dan turun lagi langsung sampai di ladang penduduk, karena jika lewat jalur Watu Rejeng kita akan melipir mengitari gunung dengan naik turun punggungan.
Keuntungan lainnya adalah jalur Ayek-Ayek memiliki padang savana yang tidak kalah cantik dengan Oro-Oro Ombo. Tapi kekurangannya adalah jalur ini sangat terjal hingga sangat menguras tenaga dan memakan waktu tempuh yang hampir sama dengan jalur Watu Rejeng.
Jadi walaupun jaraknya relatif pendek tapi waktu tempuhnya hampir sama, karena tepat ditanjakan lereng gunung Ayek-Ayek ini sangat menguras tenaga.
Oke kita awali ceritanya, untuk mencapai titik awal pendakian basecamp Ranu Pani, bagi yang dari luar kota khususnya yang dari sebelah barat kita terlebih dahulu menuju kota Malang. Dari Malang dilanjut naik angkutan umum menuju pasar Tumpang, berhubung pendakian saya kemarin rombongan, dari stasiun Malang kami mencarter mobil ke Tumpang.
Di pasar Tumpang ini kita bisa mencarter mobil jeep. Karena moda transportasi ke taman nasional Bromo Tengger Semeru hanya mobil jeep ini yang direkomendasikan. Agar lebih murah sebaiknya rombongan, soalnya jika dihitung satuan akan dikenakan biaya Rp 80.000/orang, tetapi jika rombongan bisa nego, jika dihitung-hitung akan lebih murah.
Carter jeep di pasar Tumpang. |
Perjalanan menuju Ranu Pani biasanya akan berhenti di sekitar pinggir caldera gunung Bromo sekedar untuk berfoto-foto. |
Watu Rejeng - Ranu Kumbolo
Setelah mengurus perizinan (simaksi), perjalanan dilanjutkan menuju Gapura selamat datang, sebaiknya setelah menemukan gapura selamat datang ini, perhatikan terus ke kiri ke arah bukit, jangan mengikuti jalanan yang lebar ke arah kebun penduduk.
Karena biasanya bagi pendaki yang baru pertama kali ke gunung Semeru akan sulit menemukan jalur pendakian, kadang malah hanya berputar disekitar desa Ranu Pani.
Gapura Selamat Datang. |
Jalur menuju Watu Rejeng. |
Jalur awal yang kita lalui cukup landai, menyusuri lereng bukit yang didominasi tumbuhan alang-alang. Tidak ada tanda penunjuk arah jalan, tetapi terdapat tanda ukuran jarak pada setiap 100m, kita ikuti saja tanda ini. Menurut saya jalur sudah sangat jelas dan tidak terlalu membingungkan.
Pos Landengan Dowo |
Setelah berjalan sekitar 2,5 jam menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi Edelweis, kita akan sampai di Watu Rejeng. Kita akan melihat batu terjal yang sangat indah. Kita saksikan pemandangan yang sangat indah ke arah lembah dan bukit-bukit yang ditumbuhi hutan cemara dan pinus. Kadang kala kita dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak semeru. Dari sini kita bisa menuju pos pendakian di Ranu Kumbolo yang masih harus kita tempuh dengan jarak sekitar 2 jam perjalanan.
Ranu Kumbolo terlihat saat kita pertama kali sampai diatas bukit, dan di seberang sana nampak lokasi yang biasa untuk mendirikan tenda. |
Setelah tiba di danau Ranu Kumbolo, disini kita disuguhi pemandangan yang sangat indah, sekeliling danau berjejer bukit yang indah, bahkan jika fajar tiba di selah-selah bukit sebelah timur akan nampak sunrise yang sangat indah, karena matahari akan muncul dari selah-selah kedua bukit itu.
Dan biasanya para pendaki akan betah berada disini, karena tempat ini area yang sangat strategis untuk mendirikan tenda, ditambah banyak terdapat ikan, kadang datang burung belibis liar yang mencari makan disekitar area danau.
Sebagai informasi, danau Ranu Kumbolo berada pada ketinggian 2.400 m dengan luas 14 ha.
Danau Ranu Kumbolo |
Sunrise di Ranu Kumbolo, jika musim kemarau embun di rumput dan air danau akan membeku, jadi saat matahari terbit seketika akan menguap dengan asap tebal. |
Air danau yang menguap karena terkena sinar matahari |
Nampak dari sebelah kanan danau |
Tepi kanan danau |
Tepi kiri danau |
Menikmati keindahan danau Ranu Kumbolo |
Berjalan meninggalkan Ranu Kumbolo kita akan diawali dengan mendaki bukit terjal, bukit ini oleh para pendaki disebut sebagai tanjakan cinta. Menurut mitos jika pendaki dapat mendaki tanjakan cinta tanpa berhenti sedikitpun dan tidak menengok ke belakang sampai ujung tanjakan, maka cintanya akan abadi selamanya. Tapi menurut saya pribadi, mitos ini hanya simbol yang menggambarkan perjuangan cinta itu memang tidak mudah, dan harus fokus pada satu cinta, tidak boleh menengok-nengok pada pilihan lain.
Tanjakan Cinta |
Ranu Kumbolo terlihat dari atas bukit Tanjakan Cinta |
Kembali ke jalur pendakian, perjalanan dari Ranu Kumbolo ke Kalimati berjarak sekitar 5 km yang membutuhkan waktu tempuh sekitar 2-3 jam. Setelah tanjakan cinta, kita akan disuguhi pemandangan yang sangat indah, yaitu dihadapan kita terbentang sebuah padang rumput luas yang dinamakan Oro-oro Ombo, padang rumput ini dikelilingi bukit dan gunung dengan pemandangan yang sangat indah, padang rumput luas dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus. Padang rumput ini mirip sebuah mangkuk dengan hamparan rumput yang berwarna kekuningan. Tetapi jika musim penghujan akan berubah menjadi hamparan hijau menyejukkan.
Dari balik Gunung Kepolo tampak puncak Semeru menyemburkan asap menunjukkan kegagahannya.
Oro-Oro Ombo terlihat dari atas bukit Tanjakan Cinta |
Gunung Kepolo terlihat dari padang rumput Oro-Oro Ombo |
Trek di Oro-Oro Ombo |
Di sebelah selatan padang rumput Oro-Oro Ombo terdapat kelompok Hutan Cemoro Kandang termasuk dalam gugusan Gunung Kepolo (3.095 mdpl) merupakan hutan yang ditumbuhi pohon cemara gunung dan tumbuhan paku-pakuan.
Pos Cemoro Kandang |
Istirahat di sebatang pohon di Cemoro Kandang |
Setelah cemoro kandang perjalanan berlanjut ke padang rumput luas yang disebut Jambangan yang terletak 3.200 mdpl, di sini terdapat beberapa cemara, mentigi, dan bunga edelweis. Dari temapt ini tak berapa lama lagi pendaki akan menemukan Pos Kalimati.
Nama kalimati berasal dari nama sebuah sungai/kali yang tidak berair. Aliran air hanya terjadi apabila musim hujan, aliran menyatu dengan aliran lahar Semeru.
Daerah ini merupakan padang rumput dengan tumbuhan semak dan hamparan edelweis seluas 20 ha, dikelililngi kelompok hutan alam dan bukit-bukit rendah.
Kalimati merupakan tempat berkemah para pendaki sebelum melanjutkan pendakian.
Pos Kali Mati |
Puncak Mahameru terlihat dari Kali Mati |
Disini terdapat fasilitas pondok pendaki, namun untuk kebutuhan air dapat diperoleh dari Sumbermani, yaitu pendaki berjalan ke arah barat / kanan menyusuri pinggiran hutan dengan jarak tempuh 1 jam pulang pergi, di tempat ini terdapat tetesan air dari celah batu yang dikumpulkan sehingga membentuk pancuran air.
Edelweis di pinggir jalur Jambangan, sebelum sampai di pos Kali Mati. |
Pos Kalimati - Arcopodo
Setelah istirahat di pos Kalimati, perjalanan dilanjutkan menuju Arcopodo, dengan menyusuri tepian padang rumput, kita berbelok ke kiri (Timur) berjalan sekitar 500 meter, kemudian berbelok ke kanan (Selatan) sedikit menuruni padang rum Kalimati. Arcopodo berjarak 1 jam dari Kalimati melewati hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang mudah longsor dan berdebu. Untuk perjalanan ini sebaiknya kita memakai masker dan kacamata.
Sekedar informasi, Arcopodo berada pada ketinggian 2.900m. Arcopodo adalah wilayah vegetasi terakhir di Gunung Semeru, selebihnya kita akan melewati lereng yang berpasir.
Arcopodo - Puncak Mahameru
Dari Arcopodo menuju puncak Semeru diperlukan waktu sekitar 4 jam perjalanan santai, medan yang dilalui adalah lereng berpasir yang sangat curam dan mudah merosot. Sebaiknya semua barang bawaan kita tinggal di Kalimati. Dan pendakian menuju puncak dilakukan sekitar pukul 01.00 dini hari agar kita sampai puncak tepat pada saat matahari terbit (sunrise).
Perjalanan pada dini hari akan lebih efektif dalam menggunakan air. Jika perjalanan pada siang hari, medan yang dilalui terasa makin berat selain terasa panas juga pasir akan gembur bila terkena panas. Siang hari angin cendurung ke arah utara menuju puncak membawa gas beracun dari Kawah Jonggring Saloka.
Puncak Semeru yang biasa didaki adalah Puncak “Mahameru”. Dari puncak ini akan terlihat kawah yang disebut "Jonggring Saloko” dan yang uniknya setiap 10-15 menit sekali menyemburkan batuan vulkanis dengan didahului asap yang membumbung tinggi.
Di puncak Mahameru (Semeru) pendaki disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring Saloko, juga dilarang mendaki dari sisi sebelah selatan, karena adanya gas beracun dan aliran lahar. Suhu dipuncak Mahameru berkisar 4 – 10 derajad Celcius, pada puncak musim kemarau minus 0 derajad Celcius, dan dijumpai kristal-kristal es. Di puncak inilah para pendaki menyematkan dirinya sebagai orang yang mampu mendaki puncak tertinggi di Jawa 3.676 mdpl.
Setelah kita melakukan selebrasi, sebaiknya kita jangan berlama-lama di puncak Mahameru, karena biasanya setelah pukul 10.00wib angin cenderung mengarah ke utara, yang membawa asap dan gas beracun, ini sangat berbahaya bagi pendaki yang masih berada di puncak tersebut.
Setelah turun melalui jalur yang sama, perjalanan turun akan lebih singkat. Sebaiknya kita bermalam lagi di pos Ranu Kumbolo dan perjalanan dilanjutkan keesokan harinya.
Agar perjalanan lebih bervariasi, lebih baik kita memilih jalur turun via Eyek-Eyek. Tetapi jika kondisi tubuh tidak memungkinkan lebih baik lewat jalur Watu Rejeng, karena perjalanan lewat Ayek-Ayek akan mendaki lagi gunung Ayek-Ayek yang terjal.
Jalur Ayek-Ayek
Dari Ranu Kumbolo perjalanan dilanjutkan menyusuri padang rumput yang sangat luas yang biasa disebut Pangonan Cilik, setelah berjalan sekitar 45 menit menuju gunung Ayek-Ayek, perjalanan akan dihadapkan pada trek yang sangat terjal, bahkan bisa dikatakan lebih terjal dari Tanjakan Cinta, dengan melipir kearah kanan hingga sampai di puncak gunung Ayek-Ayek, dipuncak inilah kita bisa menikmati pemandangan yang sangat indah dan berbeda dari Tanjakan Cinta. Bahkan puncak Mahameru terlihat jelas dari puncak Ayek-Ayek ini.
Di atas sini pula jika kita sedikit menuruni puncak ke arah utara, kita juga sudah bisa melihat pemukiman penduduk di Ranu Pani.
Tapi jangan bergembira dulu, karena perjalanan turun ke Ranu Pani masih memakan waktu yang lumayan lama.
Karena pengalaman saya, setelah melewati ladang sayuran saya kira sudah hampir sampai tapi ternyata jarak dari ladang sampai kampung masih sangat jauh dan melelahkan.
Tips dan info lengkapnya
~Untuk pendakian gunung Semeru ini sekarang sudah menggunakan sistem full online, untuk keterangan lengkapnya silahkan klik web resminya: KLIK DISINI
~Gunung Semeru merupakan masuk kawasan Taman Nasional, jadi kita harus benar-benar ikuti peraturan yang berlaku.
~Jalur menuju puncak Semeru tergolong sangat ekstrim, sebaiknya pakai sepatu yang mumpuni agar perjalanan kita terasa kebih nyaman saat mendaki dengan medan berpasir.
~Perjalanan menuju puncak dari Kali Mati sebaiknya pukul 01.00wib dini hari agar bisa menikmati sunrise tepat di puncak Mahameru. Karena batas waktu berada di puncak maksimal pukul 10 siang. Jika mendekati puncak dan waktu sudah menunjukan pukul 10.00wib lebih baik urungkan niat ke puncak dan segera kembali ke turun.
~Untuk mendaki gunung Semeru sebaiknya menyewa Porter agar perjalanan menjadi lebih ringan dan menyenangkan. Karena saat kita mendaki ke puncak dari pos Kali Mati tenda kita ada yang menjaganya.
~Pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau, mengingat jika musim penghujan disana sering terjadi badai. Waktu yang tepat untuk mendaki biasanya pada bulan Juni, Juli, Agustus, dan September.
~Untuk BAB sebaiknya menjauh dari danau Ranu Kumbolo dan gunakan sistem gali lobang tutup lobang, (tetapi menurut informasi, pada bulan Juni ini disana telah dibangun WC umum) diharap tetap dijaga kebersihannya.
~Jangan lupa sampah wajib dibawa turun kembali. Karena sampahmu adalah tanggung jawabmu.
"Terimakasih semoga bermanfaat..."
=====================================
Baca juga cerpen tentang petualangan:
[Cerpen] Situmbal
[Cerpen] Istri Muda
[Cerpen] Aku Benci Ibu
[Cerpen] Pohon Terakhir
[Cerpen] Edelweis di Pos 3
[Cerpen] Aku Pendaki Kartini
[Cerpen] Pendakian Terindah
[Cerpen] Kisah Cinta Sang Serdadu
[Cerpen] Pendakian Gunung Keramat
[Cerpen] Bunga Edelweis Untuk Pristy
[Cerpen] Tersesat di Jaman Majapahit
[Cerpen] Badai Senja di Lereng Merapi
[Cerpen] Tentang Cinta Yang Bertentangan
[Cerpen] Karena Batu Akik Aku Jadi Playboy
[Cerpen] Jangan Rebut Aku Dari Istriku
[Cerpen] Aku Hanya Pendaki Gunung Lawu
[Cerpen] Aku Tinggalkan Kekasihku Mati di Gunung
Sekedar informasi, Arcopodo berada pada ketinggian 2.900m. Arcopodo adalah wilayah vegetasi terakhir di Gunung Semeru, selebihnya kita akan melewati lereng yang berpasir.
Pos Arcopodo |
Arcopodo - Puncak Mahameru
Dari Arcopodo menuju puncak Semeru diperlukan waktu sekitar 4 jam perjalanan santai, medan yang dilalui adalah lereng berpasir yang sangat curam dan mudah merosot. Sebaiknya semua barang bawaan kita tinggal di Kalimati. Dan pendakian menuju puncak dilakukan sekitar pukul 01.00 dini hari agar kita sampai puncak tepat pada saat matahari terbit (sunrise).
Perjalanan pada dini hari akan lebih efektif dalam menggunakan air. Jika perjalanan pada siang hari, medan yang dilalui terasa makin berat selain terasa panas juga pasir akan gembur bila terkena panas. Siang hari angin cendurung ke arah utara menuju puncak membawa gas beracun dari Kawah Jonggring Saloka.
Puncak Semeru yang biasa didaki adalah Puncak “Mahameru”. Dari puncak ini akan terlihat kawah yang disebut "Jonggring Saloko” dan yang uniknya setiap 10-15 menit sekali menyemburkan batuan vulkanis dengan didahului asap yang membumbung tinggi.
Di puncak Mahameru (Semeru) pendaki disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring Saloko, juga dilarang mendaki dari sisi sebelah selatan, karena adanya gas beracun dan aliran lahar. Suhu dipuncak Mahameru berkisar 4 – 10 derajad Celcius, pada puncak musim kemarau minus 0 derajad Celcius, dan dijumpai kristal-kristal es. Di puncak inilah para pendaki menyematkan dirinya sebagai orang yang mampu mendaki puncak tertinggi di Jawa 3.676 mdpl.
Winarno Binzah di puncak Mahameru |
Ahmad Pajali Binzah di puncak Mahameru |
Batik Binzah di puncak Mahameru |
Gunung Kepolo terlihat dari puncak Mahameru |
Perjalanan turun harus lebih hati-hati, tetap fokus karena jika kita berjalan meleset ke kanan jalur, kita akan tersesat di jurang blank 75. |
Setelah kita melakukan selebrasi, sebaiknya kita jangan berlama-lama di puncak Mahameru, karena biasanya setelah pukul 10.00wib angin cenderung mengarah ke utara, yang membawa asap dan gas beracun, ini sangat berbahaya bagi pendaki yang masih berada di puncak tersebut.
Setelah turun melalui jalur yang sama, perjalanan turun akan lebih singkat. Sebaiknya kita bermalam lagi di pos Ranu Kumbolo dan perjalanan dilanjutkan keesokan harinya.
Agar perjalanan lebih bervariasi, lebih baik kita memilih jalur turun via Eyek-Eyek. Tetapi jika kondisi tubuh tidak memungkinkan lebih baik lewat jalur Watu Rejeng, karena perjalanan lewat Ayek-Ayek akan mendaki lagi gunung Ayek-Ayek yang terjal.
Jalur Ayek-Ayek
Dari Ranu Kumbolo perjalanan dilanjutkan menyusuri padang rumput yang sangat luas yang biasa disebut Pangonan Cilik, setelah berjalan sekitar 45 menit menuju gunung Ayek-Ayek, perjalanan akan dihadapkan pada trek yang sangat terjal, bahkan bisa dikatakan lebih terjal dari Tanjakan Cinta, dengan melipir kearah kanan hingga sampai di puncak gunung Ayek-Ayek, dipuncak inilah kita bisa menikmati pemandangan yang sangat indah dan berbeda dari Tanjakan Cinta. Bahkan puncak Mahameru terlihat jelas dari puncak Ayek-Ayek ini.
Pertama memasuki jalur Ayek-Ayek dari Ranu Kumbolo |
Padang Rumput Pangonan Cilik |
Padang Rumput terlihat dari lereng Ayek-Ayek |
Batik Binzah dengan background puncak Mahameru |
Di atas sini pula jika kita sedikit menuruni puncak ke arah utara, kita juga sudah bisa melihat pemukiman penduduk di Ranu Pani.
Tapi jangan bergembira dulu, karena perjalanan turun ke Ranu Pani masih memakan waktu yang lumayan lama.
Karena pengalaman saya, setelah melewati ladang sayuran saya kira sudah hampir sampai tapi ternyata jarak dari ladang sampai kampung masih sangat jauh dan melelahkan.
Peta jalur pendakian menuju Ranu Kumbolo (merah halur Watu Rejeng, kuning jalur Ayek-Ayek) |
Peta jalur pendakian gunung Semeru |
Peta pendakian gunung Semeru *untuk peta diambil dari berbagai sumber. |
Tips dan info lengkapnya
~Untuk pendakian gunung Semeru ini sekarang sudah menggunakan sistem full online, untuk keterangan lengkapnya silahkan klik web resminya: KLIK DISINI
~Gunung Semeru merupakan masuk kawasan Taman Nasional, jadi kita harus benar-benar ikuti peraturan yang berlaku.
~Jalur menuju puncak Semeru tergolong sangat ekstrim, sebaiknya pakai sepatu yang mumpuni agar perjalanan kita terasa kebih nyaman saat mendaki dengan medan berpasir.
~Perjalanan menuju puncak dari Kali Mati sebaiknya pukul 01.00wib dini hari agar bisa menikmati sunrise tepat di puncak Mahameru. Karena batas waktu berada di puncak maksimal pukul 10 siang. Jika mendekati puncak dan waktu sudah menunjukan pukul 10.00wib lebih baik urungkan niat ke puncak dan segera kembali ke turun.
~Untuk mendaki gunung Semeru sebaiknya menyewa Porter agar perjalanan menjadi lebih ringan dan menyenangkan. Karena saat kita mendaki ke puncak dari pos Kali Mati tenda kita ada yang menjaganya.
~Pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau, mengingat jika musim penghujan disana sering terjadi badai. Waktu yang tepat untuk mendaki biasanya pada bulan Juni, Juli, Agustus, dan September.
~Untuk BAB sebaiknya menjauh dari danau Ranu Kumbolo dan gunakan sistem gali lobang tutup lobang, (tetapi menurut informasi, pada bulan Juni ini disana telah dibangun WC umum) diharap tetap dijaga kebersihannya.
~Jangan lupa sampah wajib dibawa turun kembali. Karena sampahmu adalah tanggung jawabmu.
"Terimakasih semoga bermanfaat..."
=====================================
Baca juga cerpen tentang petualangan:
[Cerpen] Situmbal
[Cerpen] Istri Muda
[Cerpen] Aku Benci Ibu
[Cerpen] Pohon Terakhir
[Cerpen] Edelweis di Pos 3
[Cerpen] Aku Pendaki Kartini
[Cerpen] Pendakian Terindah
[Cerpen] Kisah Cinta Sang Serdadu
[Cerpen] Pendakian Gunung Keramat
[Cerpen] Bunga Edelweis Untuk Pristy
[Cerpen] Tersesat di Jaman Majapahit
[Cerpen] Badai Senja di Lereng Merapi
[Cerpen] Tentang Cinta Yang Bertentangan
[Cerpen] Karena Batu Akik Aku Jadi Playboy
[Cerpen] Jangan Rebut Aku Dari Istriku
[Cerpen] Aku Hanya Pendaki Gunung Lawu
[Cerpen] Aku Tinggalkan Kekasihku Mati di Gunung
Gunung Merapi merupakan salah satu gunung yang paling aktif diantara deretan gunung-gunung berapi yang ada di Nusantara. Sejarah juga telah mencatat beberapa kali gunung ini mengalami erupsi yang sangat berbahaya dan bahkan menelan banyak korban jiwa.
Terlepas dari itu, gunung Merapi juga menyimpan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan termasuk para penggiat di alam bebas. Yaa, karena keekstimannya membuat para pendaki makin tertantang untuk menggapai puncaknya. Walaupun sebenarnya untuk pendakian gunung Merapi ini hanya diperbolehkan sebatas sampai pasar Bubrah saja. Namun demikian, masih banyak pendaki yang nekat naik hingga sampai puncak.
Terlepas dari pro dan kontra tentang batas pendakian, saya disini hanya ingin membahas tentang rute dan jalur pendakian menuju puncak Merapi via jalur Selo, beserta penjabaran tips dan info lengkapnya.
Oke kita mulai reviewnya,
Bagi yang menggunakan jalur kereta, baik dari arah barat seperti Jakarta, Bandung, Bekasi dll, atau dari arah timur seperti Surabaya, Malang dll, pertama-tama kita harus menuju stasiun di kota Solo, baik stasiun Jebres, Balapan, atau stasiun Purwosari. Setelah dari Solo kita naik bus jurusan Semarang dan berhenti di perempatan Sukowedanan Boyolali, atau lebih amannya bilang saja sama keneknya minta turun di perempatan Sukowedanan.
Setelah dari perempatan Sukowedanan kita naik minibus menuju pasar Cepogo, dari sini kita bisa menemukan banyak angkutan menuju Selo, baik mobil bak sayur, minibus, bahkan banyak mobil carteran yang siap mengantar kita langsung menuju basecamp.
Namun jika kita mengambil rute dari semarang, baik dari arah barat maupun timur, kita bisa turun di stasiun Tawang atau stasiun Poncol, setelah itu kita menuju terminal Terboyo untuk naik bus jurusan Solo dan turun di Boyolali.
Dari Boyolali ikuti rute seperti diatas.
Jika kita menggunakan bus kurang lebih juga sama rutenya. Dari jakarta bisa langsung naik bus jurusan Boyolali, atau jurusan Semarang, terus dilanjut seperti rute diatas.
****
Oke, karena saya start perjalanan dari Pekalongan jadi saya lebih memilih menggunakan alat transportasi sepeda motor, karena selain alasan ekonomis juga kita bisa keliling-keliling kota Jogja terlebih dahulu, sebelum melakukan pendakian. Itung-itung touring kecil-kecilan. Hehee.
Oiya sekedar saran, perjalanan dengan sepeda motor masih direkomendasikan selama jarak tempuh tidak lebih dari 250km. Jika jaraknya terlalu jauh sebaiknya menggunakan angkutan umum. Karena setelah mendaki biasanya tubuh kita mengalami kelelahan, baik secara fisik maupun konsentrasi, dan ini sangat berbahaya jika kita berkendara dengan sepeda motor.
****
Setelah persiapan yang matang selama beberapa hari sebelumnya, perjalanan pun dimulai, karena kami menggunakan sepeda motor otomatis kami bisa jalan-jalan terlebih dahulu untuk berkrliling ke lokasi wisata sebelum menuju basecamp Selo.
Dari Pekalongan ke Jogja membutuhkan waktu kurang lebih 5 jam perjalanan, jika perjalanan dari Pekalongan pagi, berarti sebelum jam 12 siang kita sudah sampai di Jogja. Jadi masih ada jeda dari jam 12 siang sampai menjelang malam untuk menikmati jalan-jalan sebelum menuju Selo.
Pertama memasuki kota Jogja, tempat inilah yang langsung kami tuju |
Setelah lelah shopping2 di sepanjang jalan Malioboro, kini saatnya menikmati nasi angkringan |
Jeprat-jepret |
Setelah sehabis maghrib perjalanan dilanjutkan menuju base camp gunung Merapi di Selo, dari Jogja ke Selo ditempuh 1,5 jam lumayan ngebut dikit (kecepatan rata-rata 60kpj). Kita akan tiba di basecamp sekitar jam 19.30wib yang dilanjut makan-makan dan ngobrol santai di sekitar basecamp sambil mencari-cari informasi.
suasana base camp yang tidak berubah dari 9 tahun yang lalu |
Setelah di basecamp sebaiknya kita tidur seawal mungkin karena nanti kita start mendaki sekitar pukul 00 dini hari. Jangan lupa pasang alarm agar tidur kita tidak kebablasan. Karena jika start pendakian kita telat, maka kita tak bisa menikmati sunrise tepat di puncak Merapi yang tentunya kita akan terkena terik matahari karena kesiangan.
Basecamp ke New Selo (20 menit)
Setelah start dari basecamp Selo, perjalanan melewati aspal yang sedikit menanjak sekitar 20 menit kita akan sampai di gardu pandang NEW SELO. Yaitu sebuah tanah datar yang cukup luas dan bisa menampung parkir lebih dari 10 mobil dan juga dapat menampung lebih banyak untuk parkir motor, dan lokasi ini termasuk tempat wisata yang cukup menarik dan selalu ramai oleh wisatawan yang ingin sekedar menikmati pemandangan dan udara pegunungan. karena dari tempat ini kita dapat menikmati pemandangan lereng gunung Merbabu yang megah dan indah.
Basecamp ke New Selo (20 menit)
Setelah start dari basecamp Selo, perjalanan melewati aspal yang sedikit menanjak sekitar 20 menit kita akan sampai di gardu pandang NEW SELO. Yaitu sebuah tanah datar yang cukup luas dan bisa menampung parkir lebih dari 10 mobil dan juga dapat menampung lebih banyak untuk parkir motor, dan lokasi ini termasuk tempat wisata yang cukup menarik dan selalu ramai oleh wisatawan yang ingin sekedar menikmati pemandangan dan udara pegunungan. karena dari tempat ini kita dapat menikmati pemandangan lereng gunung Merbabu yang megah dan indah.
New Selo ke gapuro hutan (1 jam)
Setelah dari NEW SELO, perjalanan diteruskan dengan menyusuri jalan setapak yg sudah dibeton, lumayan tidak berdebu tapi bikin perjalanan membosankan di kaki karena terlalu monoton. Setelah berjalan mendaki sekitar 1 jam kita akan tiba di sebuah gapuro di tengah hutan yg menandakan perbatasan antara hutan taman nasional dengan ladang penduduk. Disini terdapat gasebo semacam gardu kecil yang bisa digunakan untuk istitahat sejenak.
Gapuro ke pos 2 (30 menit)
Setelah istirahat perjalanan dilanjutkan menuju pos 1 menembus rimbunya hutan lereng Merapi dengan medan berupa tanah dan sedikit batu serta berdebu, yang tentunya akan menjadi licin jika musim penghujan. Untuk menuju pos 1 kita membutuhkan waktu sekitar setengah jam perjalanan. Di Pos 1 terdapat sebuah tugu dan gasebo yang bisa di gunakan untuk istirahat.
Pos 1 ke pos 2 (2jam)
Perjalanan kita lanjutkan munuju pos 2, dari sini trek sudah mulai curam namun masih adem oleh kanopi hutan yang masih tergolong rimbun. Dari pos 1 menuju pos 2 jalur menuju puncak merapi terdapat dua pilihan. Jalur punggung gunung dengan medan berupa bebatuan yang terjal dan jalur lereng gunung (jalur evakuasi) dengan medan jalan setapak berupa tanah dengan bonus menuruni lembahan sepanjang jalur. Dan sebaiknya kita ambil jalur punggungan karena selain lebih aman, jalur ini juga jalur yang direkomendasikan. Karena jalur evakuasi cenderung terjal dan penuh jurang.
Dari pos 1 menuju pos 2 ini juga banyak percabangan jalur namun percabangan tersebut masih bertemu ke jalur yang sama. Namun untuk keselamatan dan keamanan kita sebaiknya ambil jalur yang lebih besar, jangan ikuti jalur potongan.
Untuk menuju pos 2 ini kita membutuhkan waktu pendakian sekitar 2 jam perjalanan. Namun di pos 2 terdapat gasebo dan tanah yang cukup lapang untuk beristirahat sebelum kembali melanjutkan perjalanan.
Dari pos 1 menuju pos 2 ini juga banyak percabangan jalur namun percabangan tersebut masih bertemu ke jalur yang sama. Namun untuk keselamatan dan keamanan kita sebaiknya ambil jalur yang lebih besar, jangan ikuti jalur potongan.
Untuk menuju pos 2 ini kita membutuhkan waktu pendakian sekitar 2 jam perjalanan. Namun di pos 2 terdapat gasebo dan tanah yang cukup lapang untuk beristirahat sebelum kembali melanjutkan perjalanan.
Treck menuju pasar Bubrah |
Pos 2 ke pasar Bubrah (1 jam)
Setelah dari pos 2 perjalanan dilanjutkan menuju pasar Bubrah dengan melewati batas vegetasi dan treknya cenderung berpasir dan terjal. Disini kita harus ekstra hati-hati karena trek pasir cenderung licin, jalurnya pun melewati punggungan tipis yang kiri dan kanannya terdapat jurang. Selain treknya yang makin ekstrim, suhu dan cuacanya pun juga lebih ekstrim, kalau malam suhunya sangat dingin, tak jarang disini kalau pagi terjadi badai kabut, kalo cerah pun cuaca jadi sangat terik dan panas karena disini memang tak ada lagi pepohonan, otomatis terik matahari akan langsung memapar ke tubuh kita dan juga memapar ke bebatuan sekitar kemudian panas itu memantul yang menjadikan cuaca semakin panas. Pos 2 menuju pasar Bubrah membutuhkan waktu sekitar 1 jam perjalanan.
Setelah dari pos 2 perjalanan dilanjutkan menuju pasar Bubrah dengan melewati batas vegetasi dan treknya cenderung berpasir dan terjal. Disini kita harus ekstra hati-hati karena trek pasir cenderung licin, jalurnya pun melewati punggungan tipis yang kiri dan kanannya terdapat jurang. Selain treknya yang makin ekstrim, suhu dan cuacanya pun juga lebih ekstrim, kalau malam suhunya sangat dingin, tak jarang disini kalau pagi terjadi badai kabut, kalo cerah pun cuaca jadi sangat terik dan panas karena disini memang tak ada lagi pepohonan, otomatis terik matahari akan langsung memapar ke tubuh kita dan juga memapar ke bebatuan sekitar kemudian panas itu memantul yang menjadikan cuaca semakin panas. Pos 2 menuju pasar Bubrah membutuhkan waktu sekitar 1 jam perjalanan.
Team Batik Binzah tetep kompak |
Pasar Bubrah dilihat dari kejauhan, dipenuhi tenda warna-warni dan puncak Merapi yang mengintip dari balik kabut. |
Pasar Bubrah ke puncak (1 jam)
Sebenarnya anjuran batas pendakian Gunung Merapi adalah hanya sampai di pasar Bubrah, namun lagi-lagi banyak yang tak mempedulikan himbauan dan larangan tersebut, dan semua keputusan ada pada diri kita masing-masing, mau mengikuti aturan atau siap menerima resiko yang ada.
Dan saya sebagai penulis tetap menganjurkan untuk mengakhiri pendakian hanya sampai di pasar Bubrah dan setelah itu balik badan, pulang.
Oke kita lanjut lagi, walau saya tidak merekomendasikan, tapi kita lanjut reviewnya.
Dari pasar Bubrah perjalanan dilanjutkan melewati jalur yang menurut saya salah satu jalur terekstrim yang pernah saya daki. Jalur pasir hidup yang membuat pijakan kita terbenam dan akan memakan energi ekstra membuat kita harus benar-benar fit sebelum memutuskan menuju puncak. Selain jalur pasir yang licin, treknya pun cenderung lebih curam. Jadi kita dituntut untuk tetap fokus dan berhati-hati.
Dari pasar Bubrah menuju puncak 2930 membutuhkan waktu sekitar 1 jam pendakian.
(Oiya foto-foto dibawah ini adalah foto hasil jepretan di tahun 2014 sebelum ada himbauan pasar Bubrah)
Sebenarnya anjuran batas pendakian Gunung Merapi adalah hanya sampai di pasar Bubrah, namun lagi-lagi banyak yang tak mempedulikan himbauan dan larangan tersebut, dan semua keputusan ada pada diri kita masing-masing, mau mengikuti aturan atau siap menerima resiko yang ada.
Dan saya sebagai penulis tetap menganjurkan untuk mengakhiri pendakian hanya sampai di pasar Bubrah dan setelah itu balik badan, pulang.
Oke kita lanjut lagi, walau saya tidak merekomendasikan, tapi kita lanjut reviewnya.
Dari pasar Bubrah perjalanan dilanjutkan melewati jalur yang menurut saya salah satu jalur terekstrim yang pernah saya daki. Jalur pasir hidup yang membuat pijakan kita terbenam dan akan memakan energi ekstra membuat kita harus benar-benar fit sebelum memutuskan menuju puncak. Selain jalur pasir yang licin, treknya pun cenderung lebih curam. Jadi kita dituntut untuk tetap fokus dan berhati-hati.
Dari pasar Bubrah menuju puncak 2930 membutuhkan waktu sekitar 1 jam pendakian.
(Oiya foto-foto dibawah ini adalah foto hasil jepretan di tahun 2014 sebelum ada himbauan pasar Bubrah)
Treck dari pasar Bubrah menuju puncak Merapi |
Detik-detik menuju puncak, lereng yang curam |
Dan setelah melakukan pendakian yang melelahkan dari basecamp menuju puncak 2930mdpl yang memakan waktu total sekitar 6 jam pendakian. Namun rasa lelah itu akan terbayar setelah kita mempu menginjakan kaki di tempat paling tinggi seprovinsi Jogjakarta.
Dari sini kita bisa menikmati pemandangan yang sangat spektakuler, kawah gunung berapi yang menganga mengepulkan asap volkaniknya, dan kita juga bisa menikmati pemandangan lautan awan yang membentang, di sebelah utara terdapat lereng Merbabu yang terlihat sangat gagah, di sebelah timur terlihat gugusan puncak gunung Lawu yang menjulang menembus awan. Disebelah barat terdapat gugusan sejoli gunung Sindoro-Sumbing.
Dari sini kita bisa menikmati pemandangan yang sangat spektakuler, kawah gunung berapi yang menganga mengepulkan asap volkaniknya, dan kita juga bisa menikmati pemandangan lautan awan yang membentang, di sebelah utara terdapat lereng Merbabu yang terlihat sangat gagah, di sebelah timur terlihat gugusan puncak gunung Lawu yang menjulang menembus awan. Disebelah barat terdapat gugusan sejoli gunung Sindoro-Sumbing.
Yaa, bagi seorang pendaki pemandangan seprti ini mempunyai kesan tersendiri dan akan selalu mendamaikan hati.
Oiya batuan di puncak tergolong batuan muda yang sangat labil, juga dikelilingi jurang yang berbahaya, jadi sebaiknya tetap hati-hati dan jangan selfie-selfie yang berlebihan.
Oiya batuan di puncak tergolong batuan muda yang sangat labil, juga dikelilingi jurang yang berbahaya, jadi sebaiknya tetap hati-hati dan jangan selfie-selfie yang berlebihan.
Bendera Batik Binzah berkibar di puncak Merapi |
Puncak Merapi dengan background gunung Merbabu |
Puncak Merapi, dengan background titik tertinggi Merapi |
Team Batik Binzah |
Setelah kita puas menikmati puncak merapi sang panorama alam , sebaiknya maksimal 2 jam kita berada di puncak, dan setelah itu kita harus turun dengan arah yang sama munuju pasar bubrah.
Dan untuk perjalanan turun memakan waktu sekitar 4-5 jam perjalanan. Tergantung kondisi fisik dan barang bawaan.
Dan untuk perjalanan turun memakan waktu sekitar 4-5 jam perjalanan. Tergantung kondisi fisik dan barang bawaan.
Perjalanan turun masih dibayangi kabut tebal |
Istirahat sambil menikmati pemandangan lereng gunung Merbabu |
Tips dan info lengkapnya
• gunung Merapi merupakan gunung dengan trek yang menantang, sebaiknya persiapkan fisik dan perlengkapan yang memadai.
• jangan lupa pakai sepatu gunung, karena trek berpasir akan beresiko jika menggunakan sandal.
• sebaiknya start mendaki dimulai pukul 00 dini hari, karena jika dimulai pagi tentunya sepanjang perjalanan akan terpapar panas matahari yang menyengat, karea sebagian jalur merupakan area terbuka.
• jika menggunakan angkutan umum sebaiknya pilih yang carteran, karena kita akan diantar sampai di depan basecamp.
• di Selo terdapat pasar, jadi untuk perbekalan logistik bisa disiapkan disini.
• di pasar Selo juga terdapat mesin atm, jadi sebaiknya persiapkan untuk masalah keuangan, karena di sepanjang jalur juga banyak penjual makanan, jadi uang cash masih tetap berlaku.
• gunung Merapi merupakan gunung dengan trek yang menantang, sebaiknya persiapkan fisik dan perlengkapan yang memadai.
• jangan lupa pakai sepatu gunung, karena trek berpasir akan beresiko jika menggunakan sandal.
• sebaiknya start mendaki dimulai pukul 00 dini hari, karena jika dimulai pagi tentunya sepanjang perjalanan akan terpapar panas matahari yang menyengat, karea sebagian jalur merupakan area terbuka.
• jika menggunakan angkutan umum sebaiknya pilih yang carteran, karena kita akan diantar sampai di depan basecamp.
• di Selo terdapat pasar, jadi untuk perbekalan logistik bisa disiapkan disini.
• di pasar Selo juga terdapat mesin atm, jadi sebaiknya persiapkan untuk masalah keuangan, karena di sepanjang jalur juga banyak penjual makanan, jadi uang cash masih tetap berlaku.
• Gunung Merapi tergolong gunung yg tidak begitu tinggi (2930mdpl) jadi masih bisa didaki dengan sistem tik-tok alias tidak bertenda, apalagi disepanjang jalur tidak ada mata air, jadi sangat susah untuk acara masak-memasak, kalaupun mau ngecamp persediaan air sepenuhnya harus dibawa dari basecamp.
Karena kami mendaki sistem tik-tok jadi yang dibawa tidak terlalu berat, nasi bungkus masing-masing 3 bungkus (bisa beli didepan basecamp), air mineral masing-masing per-orang 3 botol (isi 1,5L).
Goreng-gorengan, roti+seley, madu, biscuit, susu siap minum, coklat, dan snack, yang penting cukup untuk semua anggota taem.
Jangan lupa obat-obatan, jaket tebal, celana panjang, jas ujan, topi, sarung tangan, slayer, sepatu gunung, senter, power bank, dan kamera.
Mungkin ini saja review perjalanan saya, semoga bermanfaat bagi teman-teman yang ingin melakukan pendakian ke gunung Merapi.
Jangan lupa tetap safety first dan menjaga kebersihan selama pendakian.
Karena sampahmu adalah tanggung jawabmu...!!!!
Jangan lupa tetap safety first dan menjaga kebersihan selama pendakian.
Karena sampahmu adalah tanggung jawabmu...!!!!
"SELAMAT MENDAKI"
******************************************
******************************************