Home » , , , » Pendakian Gunung Papandayan, Berikut Tips dan Info Lengkapnya

Pendakian Gunung Papandayan, Berikut Tips dan Info Lengkapnya


Jika ditanya gunung mana di daerah Garut yang paling indah, tentu saya akan menjawab gunung Papandayan.
Yaa, karena menurut saya Papandayan mempunyai kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki sekaligus oleh gunung lain di daerah Garut.

Berikut beberapa alasannya:
1. Gunung Papandayan mempunyai kawah aktif yang indah dan megah, hal ini tidak dimiliki oleh gunung Cikuray atau gunung lainnya diwilayah Garut.

2. Gunung Papandayan mempunyai padang Edelweis yang masuk dalam daftar 4 padang Edelweis terbaik se-Indonesia.

3. Camping ground yg sangat luas dan mempunyai fasilitas yang cukup lengkap, mulai MCK, warung, pendataan yg baik, suplai air yg berlimpah.

4. Kondisi hutan di Gunung Papandayan masih tergolong alami dan lebat terjaga.

5. Akses yang mudah sampai dititik awal pendakian dan jalur yang landai dan tidak membutuhkan waktu lamai dalam pendakiannya. Bahkan tidak terlalu beresiko jika mengajak anak dan keluarga mendaki gunung Papandayan ini.

Jika dibanding gunung-gunung lain di Garut, gunung Papandayan ini menempati urutan paling atas untuk dikunjungi, jika dilihat dari beberapa kelebihan diatas.
Sebagai contoh, Cikuray punya hutan yang lebat tapi Cikuray tidak punya kawah, Guntur punya kawah tapi Guntur tak punya sumber air dan jalurnya gersang.

Jadi mendaki gunung Papandayan dijamin lebih seru mendapat keindahan yang lengkap..

***

Oke, saya disini tidak mau membanding-bandingkan antar gunung, tapi ingin membahas tentang pendakian gunung Papandayan, mulai dari tansport sampai tips-tips dan info lengkap sebelum melakukan pendakian.
Berikut ulasan perjalanan kami kemaren, dan sekalian saya sertakan foto-fotonya, karena bagaimanapun foto lebih bisa bercerita dari pada deretan kata-kata.

Transport.
Jika kita dari arah Jakarta sebaiknya berangkat dari terminal Kampung Rambutan, karena selain busnya lebih banyak juga melayani 24 jam, sementara Lebak Bulus mempunyai banyak keterbatasan (apalagi sekarang sedang direnovasi).

Dari Kampung Rambutan bus jurusan Garut dengan tarif Rp 52.000,- turun di terminal Guntur, garut.

Dari teeminal Guntur naik angkot jurusan Garut-Cikajang, turun di alun-alun Cisurupan.
Dari Cisurupan tak ada lagi angkutan umum, jadi kita harus carter mobil pick-up dengan tarif Rp 250.000,- per sekali jalan. Tapi jika kita tidak membawa rombongan banyak lebih baik menggunakan jasa ojek dengan tarif rata-rata Rp 25.000,- (tergantung nego)

Mobil pick-up yang kami carter siap mengantar ke titi awal pendakian

Sekitar 1km sebelum area parkir Papandayan atau titik awal pendakian kita akan melewati portal untuk membyar restribusi, setiap orang akan dikenakan tarif masuk Rp 10.000,-

Membayar tiket masuk Rp 10.000,-/orang

Setelah sampai area parkir, kita terlebih dahulu melapor di pos pendataan, dengan menunjukan tanda bukti restribusi tadi dan akan dimintai dana kebersihan Rp 10.000,- per rombongan.

Pos pendataan

Pintu masuk titik awal pendakian dengan deretan warung penjual souvenir

Titik Awal Pendakian.
Dari area parkir perjalanan dilanjut menyusuri jalan bebatuan. Sisi kiri kanan jalan terdapat pohon cantigi yang cukup rimbun. Beberapa puluh meter dari pintu masuk pohon tersebut akan berkurang dan mendekati kawah kondisi menjadi gersang, perjalanan untuk sampai di kawah Papandayan ini membutuhkan waktu sekitar 20 menit sampai 30 menit.

Start mendaki

Jalur awal bebatuan lebar, kiri kanan masih pepohonan.

Pejalanan mendaki, mendekati kawah jalur mulai gersang

Kawah dilihat saat pertama kali sampai

Plang peringatan

Dari kawah perjalanan terus melipir mengikuti jalur yang masih bebatuan lebar mengikuti lingkar kawah, sampai di penghujung area kawah, ada gubuk warung kecil. Ambillah jalan lurus yang mengarah ke pos 2. Jalur yang landai mengitari punggungan berupa jalan yang sudah dibuat lebar, hingga sampai di bekas longsoran, kita harus turun mengikuti jalan setapak hingga menyeberangi sungai kecil dengan aliran air yang segar dan sangat jernih. Setelah itu jalur naik lagi hingga bertemu jalan utama. Tidak lama, jalan ini akan membawa ke Pos 2.

Setelah melewati kawah jalur cenderung landai

Istirahat di ujung jalur bekas longsor, jika belum longsor jalur akan melipir punggungan dan terhubung di jalur yang nampak dibelakang sana, karena longsor besar jadi kita harus turun melewati jalan setapak terus naik lagi hingga ketemu ke jalur semula.

Narsis dulu biar kekinian, di punggungan belakang sana nampak jalur utama.

Setelah turun kita akan menyeberangi sungai kecil yang jernih, lalu jalur akan menanjak.

Jalur kembali mendaki

Dari sini kawah sudah mulai terlihat jauh

Sebelum sampai di pos 2 kita akan melihat danau di bawah sana.

Pos 2 (Gober Hut)
Di Gober Hut ini ada lagi pos pendataan dan ada mushola serta warung. Di sini pendaki bisa beristirahat dengan nyaman setelah jalur pendakian gersang hampir tanpa teduhan yang di siang hari bisa membuat fisik cukup kelelahan.
Di pos 2 ini ada jalan yang mengarah ke Pangalengan, Kabupaten Bandung. Jarang pendaki yang naik dari arah sana, atau yang turun ke arah sana. Akses transportasi dari Kabupaten Bandung pun cukup sulit sehingga jalurnya tidak direkomendasikan.

Ambil jalan setapak menuju Pondok Saladah. Cukup hanya sekitar 10-20 menit saja berjalan santai, anda akan tiba di Pondok Saladah.


Istirahat sejenak di Pos 2

Di Pos 2 suasananya sangat nyaman untuk bersantai-santai ria.

Perjalanan dari pos 2 ke Pondok Saladah kita akan melewati hutan dengan pohon yang unik.

Pondok Saladah
Pondok Saladah ini adalah tempat datar yang luas dan sangat strategis untuk mendirikan tenda. Selain karena luasan-luasannya yang cocok untuk berkemah, di sini juga terdapat sumber air yang cukup melimpah. Fasilitas MCK dan banyak warung.

Dari Pondok Saladah biasanya kita menginap disini untuk melanjutkan perjalanan besok pagi atau kalau ingin menikmati sunrise tepat di Hutan mati sebaiknya berangkat pukul 04.00wib dini hari.

Selamat datang di Pondok Saladah

Pondok Saladah adalah tanah lapang yang luas yang dikelilingi bukit dengan hutan yang masih alami

Jangan lupa selpi-selpi dulu.

Tenda sudah berdiri.

Jangan lupa sholat.

Jangan lupa juga masak-masak untuk isi perut.

Padang Edelweis di sekitar Pondok Saladah

Fasilitas MCK dengan air yang melimpah.

Menikmati suasana pagi di depan tenda.

Hutan Mati
Perjalanan ke kawasan Hutan Mati ini membutuhkan waktu kurang dari 1 jam, dengan melewati jalur yang sudah jelas dan tidak begitu terjal. Hutan Mati ini adalah kawasan hutan dengan pepohonan yang sudah meranggas mati karena terjangan lahar letusan tahun 2002.
Catatan, tanah hutan mati di atas Kawah Papandayan ini sangat rawan longsor, sehingga sangat dilarang untuk melewati batas aman yang telah ditentukan.

Selamat datang di Hutan Mati.

Hamparan luas Hutan Mati.

Suasana di Hutan Mati sering berkabut.

Hutan Mati adalah spot terbaik untuk berfoto-foto ria.

Inilah batas aman berdiri di tepi jurang Hutan Mati, karena terlalu mendekat ke bibir jurang akan berbahaya karena struktur tanah yang labil.
Nampak kawah Papandayan berada di bawah jika dilihat dari Hutan Mati.


Jika hendak ke Tegal Alun, belok ke kanan naik terus, nanti disana ketemu jalan setapak.

Tegal Alun
Untuk menuju Tegal Alun, kita harus berjalan menuju kearah kanan dari pintu Hutan Mati, atau kearah Selatan. Ikuti saja jalur itu terus hingga menemui jalan setapak. (perjalanan saya kemaren sembari memasang pita kuning agar membantu bagi pendaki lain agar mudah mengenali jalur). Sekitar satu jam perjalanan dari Hutan Mati, anda akan tiba di lapangan Edelweiss yang luar biasa luas. Itulah Tegal Alun. Jalur menuju kesini cenderung menanjak dan terjal.

Dari start perrjalanan sampai Tegal alun kami memasang ratusan penanda pita kuning beserta logo merk Batik Binzah, untuk mempermudah pendaki lain memilih jalur yang benar. Karena tentunya di gunung ini banyak jalur percabangan yang kadang membingungkan.


Sebelum sampai di Tegal Alun, Hutan Mati dan Pondok Saladah akan terlihat jelas dari atas.

Trek terjal, (foto diambil saat perjalanan turun)

Selamat datang di Tegal Alun.

Tegal Alun, padang Edelweis yang indah nan luas.

Jangan lupa selpi dulu biar kekinian.

Jangan lupa selpi bareng rombongan dan bendera BatikBinzah.

Bendera Batik Binzah telah dibentangkan di Tegal Alun, menandakan finish perjalanan.

Jika penjelasan dan foto-foto diatas kurang bisa memberi gambaran keadaan disana secara real, silahkan tonton video berikut...
Karena biasanya video mampu menyajikan gambaran tentang keadaan di lokasi secara nyata...



Tips dan info lengkap sebelum pendakian:
¤ Untuk menuju gunung Papandayan terlebih dahulu ke terminal Guntur, Garut. Jika dari Jakarta sebaiknya via Kampung Rambutan tarif Rp 52.000 tapi pengalaman saya kemaren 5 orang cukup membayar Rp 250.000,- saja.
Jika dari luar Jakarta silahkan cari informasi lagi untuk menuju Garut.

¤ Biaya transport yang cukup tinggi karena tidak ada angkutan umum sampai di titik awal pendakian, yang mengharuskan kita mencarter mobil atau naik ojek, jadi harus pandai-pandai menawar.

¤ gunung Papandayan termasuk gunung dengan medan yang mudah, jadi mengajak anak dan keluarga tentu lebih berkesan.

¤ Saat melewati jalur disekitar Kawah, bau menyengat belerang sangat terasa, untuk menghindari efek negatifnya sebaiknya membawa masker.

¤ Di sekitar alun-alun Cisurupan ada pasar tradisional dan minimarket bahkan supermatket, jadi tidak perlu repot-repot membawa logistik dari rumah, semua keperluan logistik tersedia disini. Bahkan mesin atm juga lengkap.

¤ Tempat mendirikan tenda paling direkomendasikan adalah di area Pondok Saladah. Karena disini terdapat warung makan, MCK, dan persediaan air yang melimpah.
Dari awal pendakian membutuhkan waktu perjalanan sekitar 4 jam untuk sampai di Pondok Saladah ini.

¤ Oohh iyaa, MCK di Pondok Saladah berbayar dan banyak warung-warung juga, jadi bawa uang cash hukumnya wajib.

¤ Jika hendak mendirikan tenda di Pondok Saladah, sebaiknya pilih area disekitar pepohonan, untuk menghindari angin dan cuaca panas disiang hari.

¤ Disepanjang pendakian, banyak dijumpai aliran air, jadi masalah air sangat melimpah dan tak perlu di khawatirkan.

¤ Puncak Tertinggi gunung Papandayan berupa puncakan yang tertutup pepohonan, selain pemandangan tidak terbuka luas dan jalur yang terjal, menurut informasi menuju puncak tidak direkomendasikan dan harus menggunakan guide.

¤ Tidak diperbolehkan mendirikan tenda di Tegal Alun, karena daerah ini sering dilalui oleh hewan buas. Selain itu, perkemahan juga berpotensi untuk merusak tanaman endemik Edelweiss (Anaphalis Javanica).

¤ Jangan lupa sampah dibawa turun kembali, karena tempat sampah hanya ada di awal titik pendakian.

=Selamat Bertualang dan salam lestari=

Saya Ahmad Pajali Binzah

*************************************
*************************************

Thanks for reading & sharing Ahmad Pajali Binzah

Previous
« Prev Post

71 comments:

  1. Terimakasih untuk infonyaa kakak

    ReplyDelete
  2. Replies
    1. Sangat2 aman sister...
      Selain aksek ke titik awal pendakiannya yg mudah, juga trek menuju Pondok Saladah tidak terlalu jauh dan jalur lebar (bukan jalur setapak), jadi sangat aman buat solo treking...
      Untuk perjalanan dari Pondok Saladah ke Hutan Mati atau Tegal Alun, memang agak membingungkan karena jalur setapak dan banyak percabangan, tapi semua jalur akan bertemu pada satu ujung...
      Dan perjalanan kami kemaren telah memasang pita kuning di sepanjang jalur, tinggal ikuti saja insya'Allah aman...
      Tapi sebaiknya semua perjalanan diusahakan pada siang hari untuk menghindari hal2 yg tdk kita inginkan...
      Semoga membantu... salam lestari...

      Delete
  3. Bang, itu bisnya yg dari kampung rambutan, yg lewat puncak bogor apa yg lewat cipularang ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bus nya lewat tol Cipularang brother...

      Delete
    2. Angkot ke cisurupan itungan carter apa gimana bang, harganya brapa?

      Delete
    3. Angkot Cisurupan kalau jam trayek tarifnya 10rb, tapi kalau dah malem atau kepagian harus carter, kena 25rb...
      Jadi usahakan sampai Garut jangan terlalu malam atau kalau biar irit nunggu pagi sekalian, istirahat dimasjid solusi terbaik, kecuali kalau budget kita berlebih gak masalah... hahaa...

      Delete
    4. Ohh gitu, kalo dari jkt brangkat jumat malem, nunggu paginya di garut dimana bang? Sorry nih banyak nanya. Makasih bnyak bang

      Delete
    5. Di daerah depan terminal ada mushola, disitu biasa banyak pendaki yg istirahat atau sholat...
      Tapi kalau rombongan diatas 8 orang carter mobil relatif murah kenanya...

      Delete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. ijin share video papandayan
    https://www.youtube.com/watch?v=1P3xUn_Osqw

    ReplyDelete
  6. Baca artikel'a jd bikin saya makin ga sabar nunggu agustus ke papandayan.. tips'a membantu sekali... apalagi soal transport.. moga pita kuning'a msh ada di sana ya.. makasih..

    ReplyDelete
  7. Mau tanya...total jam mendaki brp jam?..dan total jam turun sampai pos awal brp jam?...ditunggu infonya.tq

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dari titik awal ke pondok Saladah ±2,5jam.
      Dari Pondok Saladah ke Hutan Mati ± 45menit.
      Dari Hutan Mati ke Tegal Alun ± 2jam.
      Jadi total jika start langsung ke Tegal Alun sekitar 5jam, tapi biasanya para lebih fokus ngecamp di Pondok Saladah, besoknya ke Hutan Mati, jarang ada yang ke Tegal Alun ataupun Puncak... jadi spot yg diburu pendaki hanya di Hutan Mati...

      Turun ke pos awal pebdakian hanya makan waktu sekitar 2jam saja...
      Soga membantu...

      Delete
  8. Mau tanyaaaa dong, kalo kita pergi sendiri kita harus bawa tenda sendiri ato bisa rental? Total berarti 2hari 1malam ya? Apakah ini mudah buat pemula? Terimakasih!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bawa tenda sendiri bisa rental jg bisa, tapi kalo sendiri sii lebih enak numpang tidur diwarung sekitar Pondok Saladah, yg penting bawa sleeping bag aja...

      Standar perjalanan 2 hari 1 malam, tp tergantung kondisi mau lama2 atau tektok...

      Gn. Papandayan sangat aman buat pemula, treknya juga bersahabat...
      Semuga membantu...

      Delete
  9. nak tanya, sekitar bulan november cuaca di garut apa okay?? dan dari cisurupan memang ada ojek kan ke mt papandayan?? 250,000.00 tercekik juga mahu bayar.. hehehe.. khemahnya tahu tak berapa harga sewanya??
    mahu ke papandayan hujung bulan ini, lagi solo.. bagus infonya.. salam dari Malaysia

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bulan November insya' Allah cuaca aman, walau masuk musim penghujan namun masih tergolong tidak begitu ekstrim...
      Iya, dari Cisurupan ada ojek atau kalau rombongan bisa carter mobil pick-up...
      Untuk tarif tiket masuk no comment... hehee...
      Yg dimaksud khemah tenda yaa...???
      Untuk sewa saya tidak mau menyebut harga, cenderung relatif tergantung kapasitas, kondisi, dan lamanya rental...
      Tapi insya'Allah masih terjangkau...
      Selamat bertualang, semoga perjalanannya berkesan dan menyenangkan...

      Delete
  10. Kalau mobil pick up yg kita carter itu maksimal muat untuk brp org ya??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Standarnya 7-10 orang...
      tapi kayaknya untuk 12 orang masih muat...

      Coz perjalanan saya kmrn 5 orang masih terlalu kosong dan berat diongkos...
      kalo diitung masih sama naik ojek, kalo diatas 7orang udah lebih murah...
      semoga membantu... :)

      Delete
  11. Haturnuhun tulisannya Kang. Bermanfaat sekali bagi kami yang perlu referensi sebelum eksekusi :)
    Ditunggu tulisan lainnya mengenai pendakian.

    ReplyDelete
  12. Hallo.. kalau mau mendaki sampai ke tegal alun, ada porter yang bawain barang dan penunjuk jalan ngga mas? Soalnya yang mau mendaki sudah 50 an nih.. makasih sebelumnya yaa..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau porter sebaiknya dari Cisurupan tanya sama sopir mobil yg kita carter, biasanya para sopir ini tau betul canel orang2 yg siap jadi porter...
      kalau masalah petunjuk jalan, tanpa porter pun sebenarnya bisa, coz jalur sudah jelas...
      semoga membantu...

      Delete
  13. Bro saya mau nanya nih? Minta tips nya klo mendaki smpai Puncak bawa ank.trims

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yg pertama perhatikan kondisi cuaca, jangan sampai saat dijalur kehujanan, karena bagaimanapun jg mendaki dengan anak beda saat mendaki bersama orang dewasa...

      Yg kedua kondisi fisik, usahakan kondisi kita benar2 prima, karena saat anak kelelahan kita harus siap menggendongnya...
      Kalau anak masih dibawah 5th, usahakan bawa penggendongan khusus... kalau diatas 5th pakaikan spatu treking yg pas dengan ukuran kakinya...

      Jangan lupa bawa masker, karena di Papandayan ini akan melewati jalur ditepi kawah yang lumayan panjang...

      Sebaiknya titik tujuan utama Hutan Mati, karena jika ke Tegal Alun atau puncak treknya cenderung curam...
      Jika sampai di Hutan Mati beri pengawasan ekstra pada gerak gerik anak, karena di Hutan Mati ini terdapat jurang yang curam...

      Jangan lupa pakaian hangat, dan tenda dalam keadaan baik, walau suhu di Papandayan tidak terlalu dingin, namun bagi anak2 sudah termasuk ekstrim...

      Tapi secara keseluruhan, mendaki gunung Papandayan masih aman buat memperkenalkan dunia pendakian pada anak diusia dini...

      Mungkin ini saja yg bisa saya sampaikan, untuk lebih lengkapnya bisa tanyakan ke sumber lain...
      Semoga membantu...

      Delete
  14. kangennn Papandayan....
    sekarang kabarnya bagimana gan??

    ReplyDelete
  15. ngecamp di puncak apa di rekomendasikan ? jika iya, kesediaan air di puncak bagaimana ? dan perjalanan dari tegal alun ke puncak berapa jam ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ngecamp di Puncak Maupun di Tegal Alun sangat tidak direkomendasikan... selain mengganggu ekosistem dan berbahaya resiko hewan buas, disana juga tidak ada mata air...
      ngecamp paling aman dan paling tinggi di Pondok Saladah, setelahnya sangat dilarang...

      Dari Tegal Alun ke Puncak membutuhkan waktu sekitar 30 menit pendakian...

      Delete
  16. Terima kasih mas. Sangat informatif dan bermanfaat utk saya yg Insya Allah akan k mt.papandayan mei 2017 dan mt. Semeru di mei 2017.
    Sampai saya save bookmark blog nya. Hehe.
    Tetap menulis dan salam lestari.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehee... makasih sudah mampir di blog saya ini... :)

      Delete
  17. mantep ni buat noobs macem ane hehe..

    cheers

    ReplyDelete
  18. Sekarang gunung Papandayan sudah berbeda, dari dimaksud dan lain lain, sudah enggak asri lagi

    ReplyDelete
  19. 10 rb tuh buat tiket masuknya? kemarin ane udah 30rb loh, nginep +35rb jadi 65rb sekali masuk.. nih cerita lengkapnya cerita perjalanan ke gunung Papandayan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Artikel ini saya tulis sebelum kawasan gn. Papandayan dikelola oleh swasta, mohon maklum...
      terimakasih atas share artikel anda sebagai revisi terbaru...

      Tapi perlu diketahui, dalam pendakian Papandayan ini yg sedikit berubah cuma tarifnya saja, untuk jalur, peraturan dan keadaan trek belum mengalami perubahan yg signifikan... mksh...

      Delete
  20. Peralatsn yang dibawa kira kira apa aja yaa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bawa perlengkapan standar pendakian...
      Klik link diatas tepat dibawah artikel ini...

      Delete
  21. Kebetulan minggu2 ini saya mau ngecamp di gn papandayan gan
    Tq info nya saya jd berani berdua sama pacar kalau begini
    Kalau kaya gunung cikuray saya krng berani soal nya extreme trek nya
    Heeee

    ReplyDelete
  22. Dari titik awal pendakian sampe puncak butuh waktu berapa lama gan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Total waktu perjalanan sekitar 5-6 jam.
      tapi tergantung kondisi fisik dan barang bawaan...

      Delete
  23. Puncak Papandayan dan Tegal Alun adalah CAGAR ALAM. TIDAK BOLEH DIMASUKI MANUSIA. Tolong hargai peraturan dan berpikir jernih. Pendaki gunung dan pecinta alam kok tidak riset saat mau mendaki sih?? #sadarkawasan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baca lagi baik2 tulisan saya...
      Puncak Papandayan memang tidak untuk publik makanya di review ini tidak menjelaskan jalur ke puncak...

      Sementara Tegal alun termasuk area konservasi, masih diperbolehkan memasuki tapi dilarang bermalam atau mendirikan tenda disana...

      Mohon dipahami lagi baik2...

      Delete
  24. Mas klo pake mobil pribadi bisa nyampe di pintu gerbang pendakian ya...tks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bisa langsung ke lokasi parkiran, tepat di gerbang Pendakian Gunung Papandayan...

      Delete
  25. Nyesek...!!! Tiket nya Mahal gila . Nyesel ane ke sana .banyak banget yang minta duit. Masa hari biasa di kasih tiket 30 .parkir motor 17 ribu. Eh pas mau pulang ada yang minta lagi. Buat biaya tiket masuk. Saya berdua menghabiskan uang 80 ribuan.😬😭 Tau gitu mah mending ke darajat aja.50 ribu 2 orang bisa renang sepuasnya 😧

    ReplyDelete
  26. aduh pernah kesana cmn nyampe bebatuan azah. qirain gak ada padang edelweiss... mantapppp bro... lengkap infonya..

    ReplyDelete
  27. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  28. keren bro jadi kepengen kesana kali ada waktu luang

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayolah bro kesana lagi , sekarang sudah lebih enak tempat nya .

      Delete
  29. Papandaya sekarang sudah terlalu ramai gan , tapi tetep asik si .

    ReplyDelete
  30. Mau tanya, kalau kita kira2 gak bawa logistik, terus jajan di warung2 pondok salada rekomen gak yah? terus kira2 warung2 itu pasti buka gak yah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masih rekomen jika cuma sampai pondok Saladah...
      Warung disana banyak, ada pemiliknya tinggal disana ada yang musiman...
      Kalo bisa untuk mengantisipasi lebih baik berkunjungnya pas hari libur saja, disana jauh lebih ramai dan aman...

      Delete
  31. Ada rencana kesana lagi ga? Saya mau ikutan dong pleasee

    ReplyDelete
  32. Mau tanya, perjalanan bus dr kampung rambutan ke Garut brp jam ?
    Rencana nanjak solo nih minggu ini krn gak ada yg bisa bareng.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tergantung kondisi kemacetan jalan... biasanya Kalo weekend sekitar 5 sampai 6 jam...

      Delete
  33. bang mau Tanya dong, apakah bisa ditempuh dengan motor pribadi menuju pos awal pendakian? sama ada tempat Parkir motornya ga kang? soalnya saya encana mau ke gn. papandayan dari bandung naik motor sama teman2 hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya bisa, soalnya disana lahan parkir sangat luas dan mobil pribadi bisa sampai pos awal pendakian...
      Tapi kalo untuk motor saya sendiri kurang memperhatikan, soalnya saya gak bisa membedakan itu pendaki yang sedang naik ojek atau boncengan dengan kawannya sendiri...

      Delete
  34. Bang tanya..kalo dr pondok salada..kita mau ke atas..tenda di tngal aman nga..jd.keatas cuma bawa yg berharga dan perlu aja...mksh..salam

    ReplyDelete
    Replies
    1. Insya'Allah aman...
      Karena saat saya mendaki tenda juga ditinggal dan rata2 semua pendaki yg mau meneruskan trek ke Hutan Mati atau ke Tegal Alun tenda pasti ditinggal...

      Tipsnya:
      Taruh sendal di depan tenda agar terkesan di dalam tenda ada orang yang sedang tidur...
      Kalo ada radio atau mp3 lebih baik dinyalakan agar terkesan di dalam tenda ada penghuninya...
      Dan yang terpenting barang-barang yang sekiranya berharga dibawa...

      Delete
  35. bang boleh minta nomor pick upnya ga bang?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf pick-up saya gak punya kontaknya...
      Tapi sesampainya disana bnyk pick-up yang menawarkan jasanya...

      Delete
    2. Dari terminal ke Cisurupan bayar berpaa bang?

      Delete
    3. Kalo siang angkot kena 10rb, berhubung waktu itu malam, harus carter kena 15rb...

      Delete
  36. Terimakasih infonya sangat membantu.

    ReplyDelete
  37. kalau bawa mobil sendiri bisa parkir sampai ke pondok saladah gan?

    ReplyDelete

recent posts