[Cerpen] Cinta Diatas Awan


Dia bukan kekasihku, dia hanya pujaan hatiku. Tapi entah mengapa hanya dirinya yang selalu hadir dalam lamunanku, memberi imajinasi dalam kerinduan ini.
Dan kali ini aku ingin sekali mengajaknya bertualang mendaki gunung Prau, padahal tak pernah terbesit sedikit pun untuk mengajak kekasihku sendiri mendaki ke puncak gunung itu.

Yaa, karena kekasihku lebih suka bergelut pada pasir-pasir pantai yang kering dengan panas jiwanya dan bercumbu pada kerasnya batu karang, yang menyerupai dengan keras hatinya. Sementara dia, dia adalah sosok yang sejalan denganku, lebih suka dingin beku dan sejuknya aroma hutan cemara di pegunungan.
Kekasihku sangat keras hati dan emosional sementara dia sangat penyayang, begitulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan karakter mereka.

Dia yang selama ini aku puja-puja yang tak sepuja kekasihku sendiri, bahkan untuk jawaban "ya" dari bibirnya saja mampu membuat hatiku berbungah. Karena jawaban itu yang selama ini aku tunggu, jawaban yang menandakan dia mau ikut denganku untuk mendaki gunung Prau.

***

"Woow indah sekali mas..." kata-kata dari bibirnya saat turun dari mini bus tepat di depan basecamp Patak Banteng, yang mampu memberi gairah pada semangatku yang makin menggebu.

"Hal-hal seperti inilah yang membuat aku jatuh hati pada tempat-tempat dengan suasana serperti ini Princess..." jawabku pada Novita Angel pujaan hatiku, tapi aku sering memanggilnya Princess, karena dia begitu indah di mataku.

"Berarti kita sehati mas Fery, walau pengalaman ini yang pertama kali buat aku, tapi aku suka banget dengan tempat-tempat seperti ini..." jawab Novita dengan bibir yang tersenyum indah dengan mata yang berbinar memancar kesegala arah menikmati bukit-bukit disekitar desa Patak Banteng.

Jawabannya mampu menggetarkan hatiku yang telah lama beku, aku tak pernah merasakan sempringah seperti ini, bahkan saat bersama kekasihku sendiri.

"Ini belum seberapa Princess, di puncak sana kita akan disuguhi pemandangan dari serpihan surga yang terlempar ke dunia...
Kita akan berada di negeri diatas awan seperti pada dongeng-dongeng negeri kahyangan..." jawabku sembari menunjuk ke arah puncak gunung Prau. Yang disambut wajah Novita yang makin berbinar.

"Apa benar mas...??? Waaahh jadi penasaran..." wajahnya makin merona penuh suka cita.

Dan aku pun hanya menganggukan kepala dengan tatapan yang tak henti memandang wajah cantiknya.

Dan tak bisa dipungkiri, semenjak kehadirannya dalam hatiku, sosok kekasihku sendiri lambat laun terlupakan dan terganti oleh sosoknya yang anggun penuh cinta.

"Apakah aku selingkuh...??? Tidak aku tidak selingkuh, aku hanya mengikuti kata hatiku untuk pergi mencari sesuatu yang lebih indah dan lebih mengerti hatiku ini...
Karena hatiku terlalu lelah untuk tersakiti..." ucap batinku bergejolak.

***

Namaku Fery, laki-laki 27 tahun yang sudah 3 tahun menghabiskan hari-hariku untuk menghamba pada kekasihku, dan selama itu pula aku tak pernah merasa hatiku bahagia. Tak seperti saat ini saat aku bersama Princess menikmati petualangan yang sederhana ini.
Dan aku sangat merasa nyaman bersamanya.

Novita Angel adalah sosok gadis yang teramat cantik untuk terlahir di dunia ini, sosok yang teramat menarik terlahir sebagai manusia bumi, dia lebih pantas terlahir sebagai bidadari. Tak heran setiap keberadaannya mampu membuat perhatian semua orang tertuju padanya.
Yaa, karena itulah aku memanggilnya Princess.

***

Setelah mengurus perizinan mendaki, kami langsung menapaki kaki-kaki kami mengikuti jalur setapak yang menghubungkan Patak Banteng dengan puncak Prau.
Yaa, jalur yang sangat terjal menguras tenaga namun tetap indah untuk di lewatinya.

"Aduh mas, cape'...
Gak nyangka ternyata mendaki gunung itu melelahkan yaa..." Novita mengeluh membungkukkan tubuhnya sembari mengusap keringatnya yang sudah mulai membanjiri seluruh wajahnya.

"Aaahh kata siapa, mendaki itu sangat menyenangkan Princess, bila kita bisa menikmati ritme-ritme yang harus kita lewati...
Tergantung dari sudut pandang yang mana kita melihatnya...
Lihatlah Princess, sekeliling kita yg gelap ini, walau disini terlalu pekat tapi pandanglah keatas, disana terdapat hamparan bintang yang menghiasi langit kita, dan juga lihatlah ke bawah, disana juga terdapat kerlap-kerlip indah lampu kota yang sungguh menawan, yang kadang terlupakan oleh kita karena terfokus pada terjalnya jalur dan pekatnya malam yang kita lewati ini...
Dan ini baru perjalanan malam, tapi saat fajar nanti pemandangan akan jauh lebih indah dari yang kita bayangkan..." jawabku menyadarkan Novita akan indahnya alam sekitar.

"Waahh iyaa yaa mas, kok dari tadi aku gak ngeh kalo ternyata pemandangannya sangat indah..." ucap Novita dengan wajah yang kembali berseri. Sembari menyebar pandangannya menikmati pesona Dataran Tinggi Dieng dari ketinggian.

"Hhmm... selayaknya kehidupan ini Princess, kadang kita lupa akan anugerah yang diberikan Tuhan pada diri kita, karena kita terlalu fokus pada kekurangan kita..." aku pun menjelaskan dengan nada sok bijak sambil tersenyum manis melihat wajah manis Novita yang makin manis.

"Okee, yuukk kita mulai lagi perjalanannya, yang penting kita jangan terfokus pada getirnya perjalanan, tapi fokuslah pada indahnya pemandangan yang disajikan disetiap jengkal perjalanan ini..." ucapku menyemangati Novita.

"Okee mas Fery.." jawab Novita dengan gaya lincah dan manja.

Pejalanan kembali dilanjutkan melewati jengkal demi jengkal jalur yang kian menantang, Novita yang semula mengeluh kini semakin antusias dalam melangkahkan kakinya ke tanah yang lebih tinggi.

Yaa, setiap langkah adalah menambah ketinggian, begitulah gambaran tentang perjalanan mendaki gunung.
Dan setapak demi setapak, setelah hampir 2 jam perjalanan kini kami sampailah di puncak gunung Prau.



"Subhanallah... Keren bangett mass viewnya..." sontak wajah Princess berbinar-binar menyaksikan pemandangan dari puncak Prau ini.

"Inilah surga yang tersembunyi itu Princess, dimana Tuhan sengaja menyembunyikannya dari hiruk-pikuk keramaian, hanya untuk kita Princess, kita yang mau berjuang mendaki...
Yaa, hanya para pendakilah yang bisa menikmati pemandangan seperti ini..." ucapku sembari menatap wajah sendu Princess, dengan kedua tanganku yang menyentuh pipinya.

Suasana pagi itu sangat syahdu, pesona golden sunrise dengan bayangan siluet gugusan Sindoro-Sumbing, dengan lautan awan nan luas tanpa batas, dari kejauhan nampak Merbabu-Merapi yang nampak kecil karena efek jarak yang membentang.
Dan puncak yang luas dengan bukit-bukit berjejer menghijau nan indah.
Inilah pemandangan khas puncak gunung Prau.

Disaat mentari mulai merayap mengusir pekat, aku dan Novita duduk diatas matras untuk menikmati keindahan momen ini detik demi detik, tanpa sadar Novita menyandarkan kepalanya di pundakku, membuat hatiku dak dik duk tak menentu.

Ini adalah rasa yg entah kapan terakhir kali aku merasakannya, romantisme kehidupan yang telah lama hilang, dan baru kali ini aku merasakan kabahagiaan dan kedamaian jiwa yang syahdu.

Saat suasana hening dan tenang, tiba-tiba hape ku berbunyi keras memecah kesunyian, seketika ku rogoh kantong celanaku dan ku angkat panggilan telpon itu, belum sempat aku berucap assalamualaikum, tiba-tiba terdengan suara yang sudah tak asing lagi di telingaku.

"Hey brengs*k kemana aja siihh lu, ditelpon susah amat...!!!!
 Lu sengaja menghindar dari gw lu yee...
Gak pernah becus banget siihh jadi pacar...
Kapan lu bisa nganterin gw pergii...!!!!???
Gw bener-bener muak sama lu...!!!
Dan gw udah..."
"Tuutt... tuutt... tuutt..."
Tanpa pikir panjang aku langsung menutup telponnya, dan ku lempar hape ku ke dalam tas carriel yang berada disampingku.

"Siapa tuh mas Fery... Kok marah-marah gituu...???" tanya Novita dengan nada heran.

"Dia orang yang pernah aku ceritakan sama kamu..." jawabku singkat.

"Kenapa mas gak berusaha merubah sifatnya yang emosian itu...???" tanya Novia dengan nada pelan.

"Dulu sejak pertama menjalin hubungan dengannya, aku memang sudah tau karakternya, dan saat itu aku yakin kalo aku pasti bisa merubah sifatnya menjadi lebih baik... 
Karena aku yakin bahwa setiap orang pasti bisa berubah seiring kedewasaannya...
Tapi pada akhirnya aku sadar, bahwa semua itu sudah menjadi wataknya, sementara watak itu tidak mungkin mudah dirubah begitu saja...
Dan kini aku mulai putus asa Princess..." jawabku lemah sambil menundukan wajah senduku.

"Yang sabar yaa mass..." ucap Novita sembari mengusap wajahku penuh kelembutan.

Lalu Novita kembali menyandarkan tubuhnya di pangkuanku, ketegangan yang terjadi di tubuhku kini sekejap berubah menjadi kedamaian dalam jiwa.
Seperti lembutnya awan yang membalut cakrawala...


***

Aku tak peduli apa yang akan terjadi esok hari...
Yang jelas, disini, diatas awan ini cintaku bersemi...

Hanya padamu Princess, yaa hanya padamu...
Karena kamulah yang mampu membuat aku merasa sedamai ini...
Hanya kamu yang mampu membuat hidupku lebih berarti...

Dan aku harap, kamu tetap mau menemani petualanganku...
Petualangan menjelajahi kehidupan ini...

Percayalah Princess,
Cinta ini cinta diatas awan, cinta yang penuh kelembutan...
Cinta ini cinta diatas awan, cinta yang penuh keindahan...

Karena seharusnya cinta itu penuh kasih sayang, selayaknya awan yang memberi keteduhan...
Seperti sikapmu yang meneduhkan hatiku...

I Love You Princess, I Love You...


================ SEKIAN ===============

By: Ahmad Pajali Binzah
Foto: googling

Baca juga cerpen tentang petualangan:

Thanks for reading & sharing Ahmad Pajali Binzah

Previous
« Prev Post

8 comments:

  1. Aiiihhhh .... keren mas �� kadang kebahagiaan ga selalu kita dapat dari pasangan kita, akan tetapi kebahagiaan mampu didapat dari seseorang yg mampu mendamaikan dan membuat nyaman diri kita sekalipun itu bukan pasangan kita ������

    ReplyDelete
  2. Kebahagiaan bkan hnya d dpt dr seseorang tp jg bsa dr kesendirian dan menyatu dengan alam semesta,terasa indah dan bahagia bsa tersenyum bersama sang pencipta."jd kangen naek gunung lagi 😊"

    ReplyDelete
  3. bikin baper mas wkwk :D btw ijin copas itu foto yg palig atas.
    cek my blog kilnugra.blogspot.co.id ehehe

    ReplyDelete
  4. Cerita nya sedikit terharu , tapi bener2 bagus banget dari awal sampai akhir itu , yang namanya kebahagian itu memang bisa kira rasakan bersama apalagi di atas puncak ;) lanjut terus mas sampai jadi hehehe

    ReplyDelete

recent posts