Tak salah memang jika kabupaten Bogor diberi julukan negeri seribu curug. Karena jika dilihat dari banyaknya tempat wisata air terjun yang sudah dikelola, Bogor menang menempati peringkat tertinggi, bukan berarti daerah lain tidak ada yang memiliki air terjun yang lebih banyak namun di Bogor ini lokasi-lokasi air terjunnya sudah dikelola dengan baik dan dijadikan komoditi pariwisata secara serius.
Oke, saya tidak mau membahas masalah banyak-banyakan air terjun, namun saya akan membahas air terjun yang lokasinya masih di sekitar wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, yaitu curug Cilember.
Jika kita masih bingung mau kemana saat liburan dan tak ingin jauh-jauh dari ibu kota Jakarta, jawabnya adalah berwisata ke curug Cilember pastinya. Karena selain jarak tempuh yang tak begitu jauh, traveling kesini dijamin mempunyai kesan tersendiri untuk sekedar merefresh otak dari kejenuhan rutinitas sehari-hari.
Mari kita bahas bersama semua tentang curug ini.
Akses tranportasi
untuk menuju curug ini kita bisa menggunakan moda transportasi umum atau dengan kendaraan pribadi. Jika kita menggunakan transportasi umum sebaiknya gunakan jasa kereta KRL, dengan rute seperti ini:
Naik KRL jurusan stasiun Bogor, sesampainya di stasiun Bogor dilanjut dengan naik angkot jurusan Bubulak-Sukasari turun di daerah Sukasari dengan tarif 4.000/orang, setelah itu naik lagi angkot jurusan Sukasari-Cisarua turun di pertigaan Hamkam dengan tarif 8.000/orang. Dari sini kita harus naik ojek untuk lokasi wisata dengan jarak sekitar 4km, biasanya ojek akan mematok tarif sekitar 25.000/orang.
Jika tidak mau ribet, dari stasiun Bogor kita bisa pesan ojek online langsung ke lokasi wisata dengan tarif sekitar 50.000/order sekali jalan.
Atau jika kita menggunakan kendaraan pribadi kita cukup mengarahkan tujuan kita ke Bogor, lalu dari Bogor kita ambil jurusan ke Cisarua. Sebelum Cisarua ada gang dengan gapura bertuliskan curug Cilember kita belok kiri. Ikuti jalan tersebut sekitar 4km kita akan sampai di tempat tujuan. Jangan kuatir nyasar karena sepanjang jalan banyak plang petunjuk jalan.
Plang petunjuk arah |
Setelah sampai kita akan disambut gapura pintu masuk lokasi wisata Curug Cilember. Sebelum gapura kita akan diarahkan ke kanan menuju tempat parkir. Di lokasi parkir ini, bagi pengendara sepeda motor diwajibkan menitipkan helm pada petugas parkir.
Suasana sesaat setelah sampai di lokasi wisata |
Narsis dulu |
Walau perjalanan menuju tempat wisata ini tergolong cukup melelahkan, namun sesampainya disini pikiran kita akan kembali terefresh, dan rasa lelah itu kan segera terobati dengan suasana sejuk dan udara yang masih bersih.
Jangan heran jika sesampainya kita disini, kita akan bertemu banyak wisatawan keturunan Arab dan banyak petunjuk jalan yang menggunakan bahasa Arab, bahkan di loket penjualan tiket pun cuma ada tulisan berhabasa Arab dan bahan Inggris. Karena memang di daerah Bogor sini dianggap sebagai tempat favorit oleh wisatawan dari Tanah Arab.
Jangan lupa foto di papan nama biar kaya orang-orang |
Beli tiket dulu, jangan lupa pakai bahasa arab yaa... |
Trek dan fasilitas wisata
Setelah sampai dan membeli tiket, kita akan segera memasuki kawasan wisata air terjun dengan melewati jalan setapak yang sudah tersusun batu dengan rapi. Lebar jalan sekitar 1 meter dan banyak plang petunjuk arah. Jadi selain treknya landai dan rapi, juga dijamin gak akan membingungkan pengunjung.
Di sepanjang jalur juga banyak fasilitas yang sudah memenuhi standar seperti tempat sampah, gasebo untuk istirahat, jembatan bambu, penyewaan tenda, toilet, musholla dan warung-warung makan yang sudah tertata dengan baik.
Jalur menuju air terjun |
Fasilitas tempat sampah |
Gazebo |
Taman kupu-kupu |
Penyewaan tenda |
Di lokasi tempat wisata ini terdapat 7 tingkat air terjun, namun yang paling favorit dan mudah dijangkau adalah curug Cilember 7, karena jika kita naik ke tingkat berikutnya tentunya makin terjal dan butuh perjuangan yang lebih ekstra. Karena saya mengajak balita, jadi saya lebih memilih air terjun paling bawah.
Setelah berjalan sekitar 15 menit jalan santai (jalan ala anak balita), akhirnya kita akan sampai di titik air terjun yang sangat populer di kawasan Bogor ini.
Disini suasananya sangat sejuk khas air terjun pada umumnya, kita juga bisa mandi, bermain air, berfoto-foto ria atau sekedar duduk-duduk dibatu untuk menikmati pemandangan. Suasana yang saya foto ini pada hari rabu bukan weekend, jika hari libur tentunya suasananya akan lebih ramai dan meriah oleh para wisatawan.
Foto di air terjun |
Nama lengkap: Sabina Fitria Rinjani nama panggilan: Riani nama populer: Ai' |
Ibunya ikut narsis |
Takut kepleset |
Narsis lagiii |
Jangan lupa beli oleh-oleh |
KESIMPULAN
Kelebihan:
● tempat wisata ini masih tergolong dekat dengan ibu kota Jakarta, jadi untuk kesini bisa dijangkau satu hari perjalanan, dan tak perlu menyewa villa atau penginapan. Tapi bagi yang suka jalan santai dan menikmati kesegaran udara pegunungan dan ketenangan malam menyewa villa keputusan terbaik.
● banyaknya fasilitas yang sudah memadai dan pengelolaan yang sangat baik membuat pengujung merasa nyaman dan bisa menjadi tempat wisata favorit keluarga terutama bagi yang membawa balita.
● jarak tempuh dari pintu masuk ke lokasi air terjun tergolong sangat dekat hanya 15 menit jalan kaki ala balita dan sepanjang jalan dipenuhi rimbun pepohonan membuat perjalanan menjadi sangat menyenangkan.
● terdapat tempat penangkaran kupu-kupu menjadi nilai positif bagi yang ingin wisata edukasi bagi anak-anaknya.
● tiket masuk yang masih terjangkau yakni hanya 10.000/orang di hari biasa dan 15.000/orang dihari libur.
● banyak penyewaan tenda dan adanya kawasan camping ground, jadi bagi yang ingin menikmati suasana berbeda menginap di tenda menikmati suasana malam dikawasan ini yang tentunya keamanan dan keselamatan pengunjung sudah terjamin.
Kekurangan:
• tempat wisata ini tergolong susah diakses dari angkutan umum, jadi sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi, kecuali bagi backpacker sejati yang suka melancong dengan menggunakan angkutan umum.
• jalan menuju lokasi masih cukup sempit, jadi saat ada kendaraan lain dari lawan arah, salah satu harus mengalah dan menepi. Dan saya juga gak bisa membayangkan jika ada dua bus besar berpapasan, karena saat saya hendak pulang ada beberapa bus wisata yang sedang menuju ke lokasi wisata.
• tarif parkir yang relatif mahal, untuk kendaraan roda dua dipatok Rp 5.000 namun helm diwajibkan dititipkan ke petugas, sehingga untuk total biaya parkir+helm menjadi Rp10.000.
• minimnya petunjuk dan keterangan berbahasa Indonesia dan kebanyakan menggunakan berbahasa Arab membuat kita terasa asing dinegeri sendiri. Dan merasa tidak diprioritaskan.
• debit air tidak terlalu besar membuat kita tidak merasa wah sesaat sampai di titik lokasi. Dan juga kejernihan airnya tidak terlalu jernih dan cenderung keruh.
• dilokasi wisata ini cenderung sering hujan, sebaiknya datang lebih pagi dan bawa payung atau jas hujan untuk persiapan. Tapi jika lupa membawa, di lokasi banyak yang menjual payung dan jas hujan plastik. Dengan tarif yang lumayan mahal yakni payung Rp 40.000 dan jas hujan tipis Rp 15.000.
Penilaian saya pribadi:
Kenyamanan nilai 90
Akses ke lokasi nilai 80
Pelayanan parkir nilai 60
Suasana kesejukan nilai 90
Fasilitas nilai 90
Kejernihan air nilai 70
Sekian dulu review saya tentang curug Cilember, semoga dapat membantu bagi teman-teman yang ingin melancong ke curug ini.
selamat bertualang...
-Ahmad Pajali Binzah-
************************************
************************************
Baca juga cerpen tentang petualangan:
[Cerpen] Situmbal
[Cerpen] Istri Muda
[Cerpen] Aku Benci Ibu
[Cerpen] Pohon Terakhir
[Cerpen] Edelweis di Pos 3
[Cerpen] Aku Pendaki Kartini
[Cerpen] Pendakian Terindah
[Cerpen] Kisah Cinta Sang Serdadu
[Cerpen] Pendakian Gunung Keramat
[Cerpen] Bunga Edelweis Untuk Pristy
[Cerpen] Tersesat di Jaman Majapahit
[Cerpen] Badai Senja di Lereng Merapi
[Cerpen] Tentang Cinta Yang Bertentangan
[Cerpen] Karena Batu Akik Aku Jadi Playboy
[Cerpen] Jangan Rebut Aku Dari Istriku
[Cerpen] Aku Hanya Pendaki Gunung Lawu
[Cerpen] Aku Tinggalkan Kekasihku Mati di Gunung